Peran Indonesia dalam Forum G20
Pada G20 di bawah Presidensi Jerman, Indonesia berperan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan sosial dalam masyarakat seperti arahan Presiden pada Sidang Kabinet sehingga terdapat beberapa agenda, yaitu digitalisasi, ketenagakerjaan, dan pertumbuhan ekonomi. Indonesia sendiri akan membagikan pengalamannya mengelola transisi ekonomi digital dengan memperkuat kontribusi masyarakat melalui success story di sektor transportasi publik. Peranan Indonesia lainnya yaitu mengajukan Global Expenditure Support Fund (GESF) yang merupakan dukukan terhadap negara-negara berkembang dalam mengamankan anggaran nasional dari krisis likuiditas, Global Infrastructure Connectivity Alliance (GICA) yang mendukung keterhubungan melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan, dan juga Includive Digital Economy Accelerator (IDEA HUB) yang merupakan forum berkumpulnya para unicorn di seluruh negara G20 untuk saling bertukar ide. Indonesia pernah menjadi Co-Chair Anti Korupsi bersama Prancis pada tahun 2010-2011, Co-Chair Working Group on Energy and Commodities Markets bersama Inggris 2012, Tuan Rumah pertemuan Study Group on Financing for Investment di Bali pada tahun 2013, serta Tuan Rumah pertemuan Infrastructure and Investment Working Group di Jakarta pada tahun 2014 dan Bali pada tahun 2016. Kemudian, Indonesia secara resmi terpilih menjadi Presidensi Group of Twenty (G20) pada tahun 2022 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” yang meminta negara-negara di dunia untuk mencapai pemulihan yang kuat bersama-sama. Dalam kesempatan kali ini, Indonesia akan membawa beberapa topik utama, yaitu Sistem Kesehatan Dunia, Transformasi Ekonomi dan Digital, dan Transisi Energi. Dalam upaya trnasformasi ekonomi dan digital, Pemerintah sudah mpersiapkan roadmap dan mendorong infrastruktur digitalisasi sehingga diperlukan pemanfaatan sistem komunikasi satelit orbit rendah atau low earth orbit satellite dalam meraih pelayanan komunikasi sampi wilayah terpencil dan lebih terjangkau sehingga tidak terjadi kesenjangan digital. Kemudian, inklusi keuangan melalui fintech dan digitalisasi, dengan pembuatan regulatory sandbox diperuntukan melindungi transaksi keuangan masyarakat. Dalam transisi energi, akan dibuat prototipe atau percontohan yang termasuk dukungan finansial yang akan diuji coba dan dievaluasi menjelang KTT G20 dan kebijakan Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah komoditas seperti sustainable palm oil yang didorong menjadi komoditas ekspor andalan ghostwriter agentur Indonesia.
Referensi
Ekon.go.id. (2021, November 19). Presidensi G20 Indonesia – 2022, Momentum Branding Indonesia di Dunia Internasional. Diakses pada 22 Maret 2022 dari https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3469/presidensi-indonesia-g20-2022-momentum-branding-indonesia-di-dunia-internasional
Sushanti, S. (2019). Aktualisasi Indonesia Dalam G20: Peluang Atau Tren. Jurnal Ilmiah Widya Sosio politikaI, 1(1), 1-14.
Ekon.go.id. Peran Indonesia dalam Forum G20. Diakses pada 22 Maret 2022 dari https://ekon.go.id › publikasiPDFPeran Indonesia dalam Forum G20 – Kementerian Koordinator Bidang …
Kemenkeu.go.id. Draft G20. Diakses pada 22 Maret 2022 dari https://www.kemenkeu.go.id/single-page/draft-g20/#
(Author : Indah Nurfitriani – Bendahara KOMAHI)