Penyerangan Masjid Al-Aqsa di Tengah Pelaksanaan Shalat Tarawih
Pada hari Sabtu, 8 Mei 2021 terjadi serangan dari tentara Israel di tengah-tengah pelaksanaan ibadah shalat tarawih, penyerangan tersebut kemudian menyebabkan terjadinya bentrok antara rakyat Palestina dengan pasukan Israel.
Selama dua malam aksi penyerangan tersebut dilakukan oleh para pasukan Israel yang menyebabkan sekitar 200 rakyat Palestina mengalami luka-luka. Pasukan Israel menembaki rakyat Palestina dengan peluru karet, melempar granat, dan juga melakukan tindakan kekerasan seperti pemukulan.
Dilansir dari hasil reportase Mark Stone, Sky News memberitakan bahwa terdapat sejumlah alasan mengapa situasi di Yerusalem kian memburuk, seperti keputusan yang diambil oleh polisi Israel pada awal bulan Ramadhan untuk membarikade area tempat duduk luar Gerbang Damaskus, yang kemudian menyebabkan ketegangan antara rakyat Palestina dengan pasukan Israel. Kemudian permasalahan di kawasan Yerusalem Timur, yaitu Syekh Jarrah, tempat pemukiman rakyat Palestina yang ingin direbut oleh para pemukim Yahudi, dan rakyat-rakyat Palestina berjuang untuk keadilan tempat tinggalnya.
Respon Berbagai Negara
Ketegangan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, Palestina terus berlanjut hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi tanggapan yaitu berupa kecaman kepada Israel sebagai sebuah negara teroris yang melakukan tindakan kejam dan biadab tanpa adanya etika, dengan cara menyerang rakyat Muslim di Yerusalem.
Selain Pemerintah Turki yang memberi kecaman terhadap Israel, terdapat Pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo. Dilansir dari akun media sosial beliau, beliau menyatakan bahwa tindakan pengusiran secara paksa masyarakat Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem dengan cara kekerasan tidak boleh diabaikan.
Tidak hanya para petinggi negara yang menunjukan sikap tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada rakyat Palestina, namun beberapa warga Inggris yang berasal dari Forum Palestina beserta kelompok lainnya melakukan aksi demonstrasi di kawasan luar Downing Street, London dan juga di pusat Kota Manchester sebagai bentuk ungkapan kemarahan mereka terhadap tindakan kekerasan yang dialami oleh rakyat Palestina.
Aksi demonstrasi tersebut dilakukan untuk meminta Pemerintah Inggris mengambil tindakan terhadap aksi yang dilakukan oleh pemerintah Israel, seperti dengan cara memberlakukan larangan kegiatan ekspor senjata kepada Pasukan Pertahanan Israel guna mencegah korban berjatuhan jauh lebih banyak lagi. Aksi demonstrasi tersebut tidak hanya terjadi di Inggris, namun juga terjadi di beberapa negara-negara kawasan Eropa seperti Belanda, Yordania, dan Lebanon.
REFERENSI
AFP/ADEM ALTAN. (2021). Erdogan Kecam Aksi Bentrok Polisi Israel dan Warga Palestina CNN Indonesia.com https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210509045047-134-640476/erdogan-kecam-aksi-bentrok-polisi-israel-dan-warga-palestina
Mitchell, Charlotte. (2021). Protesters gather outside Downing Street after a second night of violence in Jerusalem Over Planned Evictions Dailymail.co.uk https://www.dailymail.co.uk/news/article-9559667/Protesters-gather-London-second-night-violence-Jerusalem-planned-evictions.html