skip to Main Content
Pengenalan Aspek Society 5.0 – DISKO Vol. 4

Pengenalan Aspek Society 5.0 – DISKO Vol. 4

Dalam diskusi tentang “Mengenal Society 5.0” bersama Aprilian Cena S.Sos selaku direktur eksekutif International Politics Forum, topik yang dibahas adalah seputar perkembangan Society 5.0, perbedaan antara Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0, konsep Society 5.0 serta penyebab kemunculan Society 5.0. Menjadi hal yang penting bagi kaum muda untuk mengetahui berbagai aspek dan dinamika seputar Society 5.0 terlebih lagi di zaman yang dikelilingi oleh teknologi seperti saat ini.

Jepang memperkenalkan suatu konsep terbaru yaitu ‘Masyarakat 5.0’ atau biasa disebut ‘Society 5.0’. Awal terminologi terbaru ini termasuk dalam tipologi ke-5 serta perwakilan dari bentuk masyarakat kelima sebelumnya yaitu masyarakat dengan perannya dalam kegiatan perburuan, pertanian, perindustrian, dan informatika. Perancangan Society 5.0 sejalan dengan kecerdasan masyarakat dan teknologi yang canggih (Irwansyah, 2019).

Sejak tahun 2016, visi Society 5.0 sudah dipersiapkan sangat matang, selanjutnya Perdana Menteri yaitu Shinzo Abe memperkenalkan konsep Society 5.0 pada masyarakat global di tahun 2017. Society 5.0 saat ini sudah resmi menjadi platform kebijakan yang dikelola pemerintah (Andriyanto, 2019). Pada 23 Januari 2019, Shinzo Abe membahas visi dan rancangan baru serta meresmikan Society 5.0 dalam pertemuan World Economic Forum bertempat di Davos, Swiss.

Society 5.0 lebih mengedepankan pada manusia sebagai komponen sentris, adapun perbedaanya dengan Revolusi Industri 4.0 terpusat pada determinan pada teknologi yang diartikan manusia sebagai komponen yang pasif. Society 5.0 merupakan kelanjutan sistem dari Revolusi Industri 4.0 yaitu menerapkan sistem teknologi kecerdasan manusia itu sendiri dengan tujuan untuk membangun relasi dan interaksi antar manusia sejalan dengan teknologi cerdas yang diciptakan oleh manusia.

Apabila sebelumnya Revolusi Industri 4.0 hanya mengedepankan sektor industri manufuktur saja, Society 5.0 berbeda dalam penerapannya ditujukan untuk seluruh sektor yang dikendalikan manusia sepenuhnya seperti dibidang pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Tak dapat dipungkiri bahwa Society 5.0 membawa arti manusia dalam memiliki komponen prioritas. Dalam hal ini, teknologi yang cerdas dibarengi oleh peran manusia agar tidak semata-mata mengubah kemampuan manusia itu sendiri.

Aprilian Cena juga menjelaskan bahwa “Society 5.0 merupakan bentuk kritik terhadap Revolusi Industri 4.0 dengan menekankan human-centric, integrasi spasial space dan real space, serta sinergis dengan tujuan SDGs.”

REFERENSI

Andriyanto, H. (2019). Di Era Industry 4.0, Jepang Sudah Masuk Society 5.0. Berita Satu.com https://www.beritasatu.com/ekonomi/534519/di-era-industry-40-jepang-sudah-masuk-society-50.

Irwansyah. (2019). Komunikasi Bermediasi dalam Masyarakat 5.0. Media Indonesia.com https://mediaindonesia.com/opini/213626/komunikasi-bermediasi-dalam-masyarakat-50.

REFERENSI GAMBAR

Liputan6.com

Back To Top